Sebenarnya Midori tak suka pindah ke kota itu karena khawatir tak akan dapat teman, tapi demi ibunya yang sedang merawat neneknya akhirnya ia pun harus rela.
Di hari awal ia masuk ke sekolah barunya, semuanya terlihat normal dan banyak yang menyukai kehadirannya, termasuk ketua kelas yang terkenal dengan keeleganannya, Elena. Tetapi di hari selanjutnya semua berubah 180 derajat, setelah Midori bertemu dengan teman masa kecilnya Aa-chan. Aa-chan ternyata dibully oleh Elena, si ketua kelas yang kejam dan suka menyiksa orang lain. Ia tak suka jika ada yang akan merebut posisinya, bahkan sifatnya cenderung seperti psikopat karena saat menyiksa teman-temannya ia sangat tega.
Mengetahui teman kecilnya diperlakukan begitu Midori pun marah dan berusaha membantu Aa-chan tiap kali ia dibully. Walaupun tiap Aa-chan selalu jutek menanggapi pertolongannya, tapi Midori tidak peduli dan tetap membantunya. Suatj hari, Aa-chan diminta Elena untuk memilih, menjadikan Midori mainan baru Elena atau ia tetap disiksa. Aa-chan ketakutan dan akhirnya memilih mengorbankan Midori. Midori sangat kecewa tetapi ia tetap bertahan karena merasa kasihan dengan ibunya.
Suatu ketika dimana Midori sangat tertekan karena tak lagi punya teman akhirnya memutuskan bunuh diri dengan jatuh dari atap sekolahnya. Ia sempat melihat wajah Elena saat terjatuh.
Begitu bangun, kejadian berulang dari semula, dari saat ia madih di Tokyo. Ia tak percaya awalnya namun menganggapnya sebagai kesempatan kedua, dimana ia akan memilih untuk tidak menolong Aa-chan secara langsung, tetapi diam-diam agar tak diketahui Elena.
Namun takdir berkata lain, Elena mengetahui hal itu dan kembali menyiksanya, tak tahan dengan itu semua, Midori pun merencanakan sesuatu yang lain dengan bantuan HP dari masa lalunya, ia berharap dapat membunuh Elena dan dirinya sendiri, agar orang lain tak ada yang tersiksa. Apakah berhasil rencana Midori? Aksnkah Elena mati? Semua itu akan terjawab di komik ini.
Komik bergenre time slip, bullying dan persahabatan ini dari awal kemunculan volume pertamanya memang sudah menyita perhatian. Jarangnya ide serta jalan cerita yang orisinil memang kunci utama suksesnya 3 volume komik karangan Reiko Momochi-sensei yang sangat berpengalaman dalam menuliskan cerita yang orisinil, sayang aja reviewer kurang suka sama gambar Reiko karena kurang kawaii, mungkin agar jalan ceritanya terasa real ya.
