Hidup Penelope Bryanston alias Pen diwarnai dengan berbagai tragedi. Suaminya yang masih muda meninggal dunia dan ia terpaksa melahirkan secara prematur. Ibu mertua Pen yang licik mengatakan kalau bayi Pen meninggal saat dilahirkan, namun Pen sempat mendengar tangisan bayinya sehingga ia yakin bayinya masih hidup. Pen bertekad mencari keberadaan bayinya yang ia yakini masih hidup meskipun tidak ada yang memercayainya, termasuk keluarganya.
Owen d’Arcy, seorang mata-mata Prancis, mendekati Pen untuk memanfaatkan posisi Pen sebagai pendamping Princess Mary, adik King Edward. Dengan merayu Pen, Owen berharap bisa memperoleh informasi mengenai keadaan King Edward yang sedang sekarat. Owen yakin ia bisa menaklukkan Pen dengan pesona dan rayuannya yang tidak pernah gagal. Namun, alangkah terkejutnya Owen ketika mendapati kalau Pen tidak luluh mendengar kata-kata manis dan tatapannya yang memikat. Di luar dugaan, Owen malah merasa ingin mengenal Pen lebih jauh.
Ketika Owen mengatakan tujuannya yang sebenarnya, Pen merasa marah dan terhina. Namun, Pen juga berada dalam dilema karena kehadiran Owen mampu membangkitkan semangat hidupnya. Sedangkan Owen berusaha keras untuk tidak terlibat terlalu jauh dengan Pen karena masa lalunya yang kelam bisa membahayakan nyawa wanita itu. Pen juga yakin kalau Owen-lah orang yang tepat untuk membantunya menemukan anaknya. Ketika Pen meminta bantuannya, Owen mengajukan penawaran yang tidak bisa ditolak Pen. Dan sementara mereka berdua bekerja sama, keduanya semakin menyadari bahwa mereka telah ditakdirkan untuk satu sama lain.
Akankah akhirnya Pen mengetahui nasib anaknya yang hilang? Dan mampukah Owen mengungkap misteri di balik kematian anak Pen? Di tengah-tengah intrik perebutan kekuasaan kerajaan, Owen juga harus mendengarkan kata hatinya kalau ia ingin memenangkan hati Pen.
